Disdikbud Bontang Sebut Peran Orang Tua Jadi Kunci Suksesi Program Belajar Malam

Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin. (Doc. Populismedia)


Bontang – Program Wajib Belajar Malam yang dijalankan Pemerintah Kota Bontang bukan hanya soal menambah waktu belajar anak di rumah.

Lebih dari itu, program ini dianggap sebagai upaya untuk menghidupkan kembali peran keluarga sebagai lingkungan belajar pertama bagi anak.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin, menyebutkan jam belajar malam yang diatur mulai pukul 19.00 hingga 21.00 Wita sudah sangat ideal dan telah melalui pertimbangan matang sebelum disahkan dalam Perwali Nomor 8/2008.

“Kalau menurut saya ini bukan sekadar kewajiban sekolah, tapi bagaimana keluarga ikut ambil peran mendampingi anak-anak. Itu yang penting,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).

Ia juga menekankan, waktu belajar malam ini tidak selalu identik dengan duduk mengerjakan soal atau membaca buku pelajaran.

Menurutnya, para murid bisa saja belajar melalui kegiatan positif lain, seperti mengaji, mengikuti bimbingan belajar, atau sekadar berdiskusi dengan orang tua.

“Makanya kami sebut ini belajar yang luas. Selama aktivitas itu membangun nilai, karakter, atau ilmu, itu sudah masuk kategori belajar,” ucapnya.

Program tersebut juga dinilai sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat timur, yang menekankan pentingnya anak berada di rumah atau masjid setelah magrib.

Menurutnya, momentum ini bisa dimanfaatkan sebagai waktu berkualitas antara anak dan keluarga.

Lebih jauh ia berharap, selama dua jam yang telah ditentukan, anak-anak tidak lagi larut dalam aktivitas yang kurang produktif seperti bermain game atau berkumpul tanpa tujuan yang jelas.

“Kalau orang tua bisa hadir di momen itu, anak-anak pasti akan terbentuk disiplin dan punya pola belajar yang lebih baik,” tandasnya.

(Rae/Populismedia)